Iklan

Tragedi Maut Di Pantai Warna Oesapa, Korban Cemburu Pujaan Hatinya Dansa Dengan Pelaku

 

ilustrasi Dansa

Ternyata, penyebab penganiayaan yang menyebabkan korban terbunuh di Pantai Warna Oesapa, tepatnya di Cafe Bambu, terjadi karena cemburu buta. Dilansir dari Pos-kupang.com, sebelum kejadian, korban (pekerja proyek asal Jawa) dan pelaku (anggota TNI) sama-sama minum miras hingga mabuk. 

Dalam keadaan mabuk, pelaku yang adalah anggota TNI mengajak seorang wanita cantik yang juga pemilik Cafe Bambu untuk berdansa dengan pelaku, namun korban sepertinya cemburu akan hal itu. 

Korban pun, mengajak penjaga cafe yang lain untuk berdansa. Setelah musik selesai dan berhenti berdansa, korban mengatakan kepada pelaku, bahwa korban tidak suka pelaku mengajak pujaan hatinya (wanita pemilik cafe) berdansa. 

Maka korban dan pelaku bertengkar hingga adu fisik. Korban sempat mengayun tangan untuk memukul pelaku, namun pelaku lebih sigap, hingga meninju korban di mulut, hingga lebam dan bibir pecah. 

Korban terkapar tak sadarkan diri. Dibawa ke rumah sakit, namun nyaea tak tertolong. Kronologi ini terungkap ketika dilakukan reka ulang kasus. 


Kejadian pada Senin 28 Maret 2022 dini hari, sekitar jam 3 pagi. 
Diberitakan sebelumnya bahwa, Lagi-lagi terjadi. Setelah beberapa waktu lalu, ada penikaman di tempat wisata Kelapa Lima, kini terjadi lagi peristiwa serupa di Pantai Warna Oesapa. 


Dalam kejadian ini, satu orang dianiaya hingga tewas. Kuat dugaan, pelakunya adalah oknum anggota TNI. 

Sebagaimana dilansir dari pos-kupang.com, telah terjadi perkelahian antara pengnjung cafe Bamboe  di Pantai Warna, pada Senin 28 Maret 2022 dini hari, sekitar jam 3 pagi. 


Korbannya seorang pria berusia sekitar 33 tahun berinisial FK berasal dari Jawa Barat. diduga dianiaya oleh oknum anggota TNI. Korban tewas ketika dibawa ke rumah sakit. Korban selama ini, pekerja proyek di Kabupaten Kupang.


Mabuk Miras
Sebelum terjadi pekelahian, Korban dan sama-sama meneguk miras hingga mabuk. Entah apa mengapa, tiba-tiba terjadi pertengkaran, hingga adu fisik. Pelaku memukul korban di bagian wajah, hingga bibir pecah dan terjatuh di lantai, dan tidak sadarkan diri.


Warga sekitar membawa korban ke rumah sakit, namun nyawanya tak dapat diselamatkan. 

Kasus ini sedang ditangani oleh kepolisi dan juga institusi TNI karena melibatkan oknum anggota TNI. 

Iklan Atas Artikel

Iklan

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Iklan

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan

Iklan Bawah Artikel

Iklan