Anggota Polda NTT Diduga Berulah Lagi, Korban 2 Orang, 1 Bakar Diri

Anggota Polda NTT Diduga Berulah Lagi, Korban 2 Orang, 1 Bakar Diri



Setelah Kapolres Ngada ketahuan bejat dan biadab, juga dua anggota lain karena homoseksual di-PDH oleh Polda NTT, kini satu lagi oknum polisi di NTT berbuat cabul. Tentu ini menambah panjang perilaku buruk oknum polisi di NTT. 

Oknum Polisi Anggota Polda Nusa Tenggara Timur berinisial IW, yang bertugas sebagai Kapospol berpangkat Aipda di Maumere Kabupaten Sikka diduga melakukan pelecehan seksual terhadap dua orang remaja putri.


Korban Pertama
Dilansir dari infopertama.com, korban pertama adalah siswi SMP yang sempat membantu pelaku dan istrinya menjaga kios mereka.

Lalu IW minta nomor HP korban. pelaku mulai hubungi korban secara terus menerus dan menggoda korban. 

Pelaku juga vidio call korban lewat aplikasi mesejer. Lalu menunjukkan kemaluannya kepada korban. 

Ajak korban untuk hubungan suami istri dengan bayaran 1 juta. Peristiwa itu terjadi pada November 2024 silam. 

Selain melalui video call, pelaku juga diduga melakukan kontak fisik dengan korban Pelaku pernah meremas tangan korban  saat korban membantu menjaga kios milik istrinya.

Korban yang merasa ketakutan sempat mematikan ponselnya setiap kali IW melakukan panggilan. Namun, polisi di Sikka ini terus mengulangi perbuatannya. Korban juga telah mengingatkan oknum polisi itu karena telah memiliki istri, tetapi peringatan tersebut tidak diindahkan oleh pelaku.


Awal Mula Terbongkar Oleh Teman Korban
Perbuatan IW akhirnya diketahui oleh teman korban berinisial W. Merasa tidak nyaman dan terganggu, korban kemudian mengambil tangkapan layar (screenshot) dari salah satu panggilan video tersebut sebagai bukti




Istri Pelaku Juga tahu
Setelah kejadian ini terungkap, istri IW mendatangi rumah korban untuk meminta maaf dan meminta agar bukti tangkapan layar dari panggilan video dihapus. Orang tua korban sempat menerima permintaan maaf tersebut, tetapi korban tetap melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.

Ayah korban, P (40), yang berprofesi sebagai nelayan, awalnya memilih diam karena kesibukannya melaut. Namun, setelah mengetahui secara pasti apa yang terjadi, ia bersama istrinya mendampingi anaknya melapor ke polisi.

Pelaku Mengakui
Di hadapan petugas Propam Polres Sikka, IW akhirnya mengakui perbuatannya. Ia mengaku telah melakukan panggilan video call sambil menunjukkan bagian intimnya serta mengajak korban berhubungan badan dengan iming-iming uang Rp1 juta.

Korban Kedua Bakar Diri
Selain korban pertama, IW juga melakukan pencabulan kepada korban lainnya. Remaja perempuan berusia belasan tahun.

Kakek korban, Mulhima, menuturkan kejadian tragis ini terungkap pada 23 November 2024. 

Saat itu, rumah mereka didatangi oleh Aipda IW dan istrinya. Dalam pertemuan itu Aipda IW mengaku perbuatannya itu karena ulah korban yang menggodanya.

“Polisi IW mengaku kalau korban yang birahi dengannya. Dia juga ngaku menunjukkan alat kelaminnya ke korban karena atas permintaan korban. Apakah anak sekecil itu melakukan hal demikian?” tanya Mulhima.

Kepada kakek-nenek korban, istri IW juga mengaku bahwa korban pernah mengadukan perilaku suaminya kepadanya, namun saat itu ia beralasan bahwa IW sedang berada di Maumere. Ia juga mengingatkan korban agar mengumpulkan bukti dan saksi jika melaporkan suaminya ke polisi.

“Mungkin hal ini yang membuat korban semakin ketakutan. Sudah dicabuli lalu mendapat intimidasi dari istri Aipda IW,” kata nenek korban, Kartini.


Saat mereka sedang berdialog dengan IW dan istrinya, korban yang bersembunyi di dapur belakang tiba-tiba berteriak meminta pertolongan. Rupanya korban membakar diri setelah menyiram tubuhnya dengan minyak tanah.