Iklan

Di Kupang, Sapi 40 Ekor Melayang Karena Bayar Polisi Gadungan, Begini Awal Mulanya

 


Gadis usia 21 tahun asal Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur benar-benar tak pernah bayangkan hidupnya sampai seapes ini. Cita-citanya ingin menjadi polwan sungguh telah terkubur mati. 

Ia ditipu oleh seseorang pria polisi gadungan dengan janji akan masuk polisi tanpa tes. Gadis desa itu pun menjual sapi milik ayahnya sampai 40 ekor demi mendapatkan uang sekitar 117 juta rupiah dan berikan kepada polisi gadungan sialan itu. Korban berikan uangratusan juta itu secara bertahap, mulai dari bulan Mei hingga November 2022 silam.

Namun, setelah dapat uang dari gadis desa itu, pria sialan itu tak bertanggung jawab dan hilang kontak. Akhinya gadis desa ini datangi Polres Kupang dengan penuh penyesalan untuk buat laporan. 


Pelaku sudah Ditangkap

Dilansir dari penatimor.com, AKBP Agung menambahkan pula bahwa pelaku juga sudah diamankan dan saat ini sudah ditahan di ruang tahanan Polres Kupang.


Kronologi Kejadian Penipuan Oleh Polisi gadungan di Kupang

Dilansir dari penatimor.com, Leonard Naidjuf, selaku ayah korban, menuturkan bahwa awalnya pelaku yang adalah keponakannya mengaku sudah menjadi anggota Polri yang bertugas di SoE, Polres TTS, dan menunjukan foto berpakaian Polantas, datang ke rumah dan menawarkan kepada LAN untuk menjadi Polwan, dengan persayaratan korban harus menyiapkan uang sesuai dengan permintaan pelaku.

Dimulai Bulan Mei 2022 pelaku meminta uang pertama kali sejumlah Rp800.000, Lalu berlanjut lagi bulan November 2022 dengan alasan untuk diserahkan kepada sejumlah orang termasuk untuk Kapolri dan Kapolda NTT.

Semakin besar jumlah uang yang diserahkan kepada pelaku, korban bersama orangtuanya sudah mulai ragu dan menanyakan hasil upaya pelaku terkait kelulusan korban.

Namun pelaku selalu menghindar dan akhirnya tanggal 1 Juni 2023 lalu pelaku janji untuk menemui Leonard di Kupang.

Saat itu ia ke Kupang namun tidak berhasil mendapatkan pelaku dan akhirnya pulang ke Lelogama dengan penuh kekecewaan. 

Iklan Atas Artikel

Iklan

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Iklan

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan

Iklan Bawah Artikel

Iklan