![]() |
| OLVY KAUSE meninggal dunia padahal sedang tunggu diwisuda di Poletekes Kupang. |
sumber: FB DAVID IMANUEL BOIMAU
UNTUKMU YOLVY KAUSE, HARAPAN TUKANG KAYU ITU SIRNA DI PENGHUJUNG JALAN
Namanya Yolvy, mahasiswa Poltekes Kupang
Asal desa Pana, Kecamatan Kolbano
Keponakanku, cucu dari saudari perempuan bapakku
Ayahnya seorang tukang kayu, mamanya ibu rumah tangga pintar menenun kain motif Timor
Dia periang sejak kecil, penurut dan rajin
Kita sering bertemu di rumah Tufe sejak kecil
Selalu saja ada Yolvy di rumah itu, rumah Fatu
Setiap kali saya ke Tufe, Yolvy kecil itu selalu datang bersama bapak dan mama
Dengan malu-malu sering bersalaman dan mulai menurut melayaniku dari menyuguhkan sirih pinang sampai meja makan
Saya selalu menyapa, Yolvy nih.... dan dia tersipu
Waktu terus berjalan hingga menamatkan Pendidikan di SMA Negeri Banat
Dia sebagai penghubungku melalui telpon jika membutuhkan bapak Lius atau mama Yolvy
Om, saya masih di sekolah, pulang baru Yolvy kasih tahu bapak. Begitulah jika kami telponan
Sampai akhirnya mulai kuliah dan menyelesaikan studinya di Poltekes Kupang
Harapan tukang kayu itu sirna di penghujung jalan
Tinggai menunggu jadwal wisuda
Susahnya membayar uang kuliah, kebutuhan bulanan dan biaya lain tidak terbayarkan tuntas
Ayah dan mamamu sering mengikat perut dan tahan lapar demi masa depanmu Yolvy
Mamamu terkadang duduk semalam suntuk menenun hanya untuk memenuhi kebutuhanmu, sedangkan ayahmu sampai tertidur disamping peralatan tukang yang mulai usang
Matahari yang hampir terbit itu, seketika tenggelam di ufuk Barat karena Yolvy pergi secepat kilat
Yolvy tidak akan datang lagi di rumah Naikoten
Sekedar membantu membersihkan rumah dan merapikan pakaian kotorku
Telponan terakhirmu selalu terngiang.....
Om, Bapak bilang saya mau tinggai dengan om sambil saya tunggu untuk wisuda
Tidak sempat terjadi dan Yolvy kembali ke Pana
Yolvy, jatuh sakit langsung tidak sadarkan diri
Tidak ada pesan untuk bapak, mama dan adik-adik
Ternyata Tuhan berkehendak lain
Harapan tukang kayu dan perempun penenun itu pupus di ujung jalan
Poltekes Kupang berduka sebelum pesta memakai toga kebesaran
Selamat jalan Yolvy, namamu di keluarga akan selalu abadi
Kami hanya pasrah sambil berdoa, Tuhan menerimamu di surga
Selamat jalan eee
