Terbongkar Lagi, Sebelum Fani, Tenyata Fajar Sudah "Dopok" Wanita Berinisial...

Terbongkar Lagi, Sebelum Fani, Tenyata Fajar Sudah "Dopok" Wanita Berinisial...

 Fani dihubungi oleh teman perempuan berinisial V untuk menemaninya bertemu dengan Fajar.

Dalam pertemuan itu, Fajar menyampaikan sangat senang dengan anak kecil. Fajar lalu meminta Fani untuk membawa anak kecil
"Semoga perempuan itu terungkap dalam persidangan nanti," Kata kuasa hukum Fani.






SHDR alias Stefani alias Fani, tersangka dalam kasus pencabulan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja diserahkan di Kejari Kota Kupang pada Kamis (12/6/2025) pukul 10.59 Wita.

Kuasa hukum Melzon Beri mengatakan, saat mendampingi di dalam ruangan jaksa, Fani mengakui semua perbuatannya. Bahkan semua keterangannya di BAP sudah dibenarkannya.

"Klien kami hanya mengenal nama AKBP Fajar sebagai Fandi dan merupakan seorang anggota Polri. Bahkan klien kami tidak mengetahui pangkat dan jabatannya saat bertemu," ungkapnya.

Menurut Melzon Beri, Fani sebelumnya merupakan mahasiswa semester empat salah satu kampus negeri di Kota Kupang.

"Sudah mau semester lima dan hampir selesai karena dia D3," ujar Melzon Beri.

Pertemuan antara Fani dan AKBP Fajar difasilitasi oleh seorang perempuan yang namanya tertuang dalam BAP.

Fani dihubungi oleh teman perempuan berinisial V untuk menemaninya bertemu dengan Fajar.

Dalam pertemuan itu, Fajar menyampaikan sangat senang dengan anak kecil. Fajar lalu meminta Fani untuk membawa anak kecil
"Semoga perempuan itu terungkap dalam persidangan nanti," tambahnya.



Penampakan Terbaru Fani Di Tahanan, Penyedia Seks Untuk Eks Kapolres Ngada

Fani Doko (20) kala berada di ruang Pidana Umum Kejaksaan Negeri Kota Kupang. 

Dia menjadi tersangka pada kasus eks Kapolres Ngada Fajar Lukman.



Fani menjadi penyedia jasa seks anak di bawah umur (3 tahun dan 6 tahun)  untuk Fajar Lukman, eks Kapolres Ngada melakukan tindakan asusila. 

Kemudian dividiokan, lalu dijual ke situs porno di Australia.

Terbongkar usai Australia lapor ke kementrian PPA RI bahwa ada orang Indonesia yang seks dengan anak kecil dan dijual ke situ porno negara mereka. 



Setelah ditelusuri, itu terjadi di Hotel Kristal Kupang, Pelakunya Kapolres Ngada, dan Fanilah yang antar bocah itu ke hotel untuk ditiduri Fajar.

Baca Selengkapnya DISINI tentang awal Mula Fani Berkenalan dengan Fajar




Korban Fani Dan Fajar Ngaku Dapat Uang Dari Bapaknya Fani

Jurnalis TV One melakukan wawancara ekslusif terhadap ibu kandung dari korban yang adalah bocah 6 tahun yang dicabuli oleh Mantan Kapolres Ngada, KBP Fajar. 

Dalam wawancara itu, ibu korban dengan suara gemetar karena sakit hati anaknya dibuat begitu oleh Kepolres dan juga Fani, mahasiswi di Kupang yang menjual anaknya ke Kapolres. 

Lihat Vidio >> Disini

Ibu korban mengaku, Ploda NTT panggil dia untuk ambil keterangan, termasuk visum anaknya di RUmah Sakit Bayangkara, dan juga mmperlihatkan vidio anaknya saat di Cabuli oleh AKBP Fajar di Hotel di Kupang. Dia sangat terpukul dengan itu semua. Apa lagi ini dilakukan oleh pejabat sekelas Kapolres.

Lihat Vidio >> Disini

Pada saat kejadian, Fani mengajak korban ke Hotel, lalu ketika korban tidur, Fajar masuk ke kamar, dan Fani keluar, tunggu di Kolam Renang. Saat itulah AKBP Fajar melancarkan aksinya, sambil direkam.

Vidio itu iya jual ke situs porno di Australia. Polisi Australia menemukan vidio itu, lalu melaporkannya ke kementrian Perlindungan anak di Indonesia. Maka semuanya terbongkar.

Perihal anaknya bisa dijual oleh Fani ke Fajar, ia mengaku tidak ada curiga sedikit pun Fani akan berbuat sekejam itu kepada anakknya yang masih kecil itu. 

Ia mengaku percaya kepada Fani untuk menjaga anaknya, karena diajak untuk jalan-jalan saja. Tidak taunya, Fani menjual anaknya. 


Koban bawa pulang  uang 100.000

Ketika anaknya pulang dengan membawa uang 100 ribu yang diberikan oleh Fani setelah dicabuli Fajar, ia sempat bertanya uang dari mana. Anaknya menjawab uang dari bapaknya Fani. 

Hal itu diduga Fani suruh korban mengaku seperti itu, agar orangtua korban tidak curiga.


Sebagai informasi, Fani jual korban 3 juta kepada AKBP Fajar, lalu Fani kasih uang 100 ribu kepada korban usai dicabuli. 

Kini Fani dan AKBP Fajar menjadi tersangka atas kasus ini. Keduanya sudah ditahan pihak kepolisian. 

Selain UU perlindungan Anak, AKBP Fajar juga dijerat UU penyalahgunaan narkoba. Sedangkan Fani, dijerat UU TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang.