Debora Lende, Gadis Cantik nan pintar asal Sumba Barat. Selama ini diterpa isu miring soal dana Bos di Yayasan Milik Ayahnya Di Sumba Barat.
Wanita cantik yang juga Anggota DPRD NTT dari Partai PSI ini dituding ikut melakuan penggelembungan data Siswa Di Dapodik Sekolah Yayasan, dan berperan aktif untuk mengatur keuangan sekolah Yayasan milik Ayahnya yang juga bupati Sumba Barat.
Debora dituding sebagai Sekretaris dan bendahara Yayasan sehingga ikut melakukan korupsi dana BOS.
Berita ini sempat memanas di Sumba barat, karena gadis cantik yang mereka percayakan untuk wakili mereka di DPRD NTT, dituding isu begitu.
Sebelumnya Debora tidak mau berkomentar, namun setelah dipanggil lagi oleh jaksa (penggilan pertama mangkir), kini muncul ke publik dan dia klarifikasi semua tuduhan kepadanya.
“Sejujurnya saya selama ini memilih diam karena saya menghargai proses hukum yang sedang dijalankan. Saya sadar bahwa sebagai seseorang yang dipercaya masyarakat untuk mewakili suara mereka ini menambah atensi dan kebencian publik terhadap saya namun saya percayakan kepada APH agar bisa berproses terlebih dahulu". kata Debora.
Dipanggil Kejari Sumba Barat, Bantah Terlibat Korupsi
Dilansir dari Victorynews.id, Kasi Penerangan Hukum Kajati NTT, A.A Raka Putra Dharmana, S.H, M.H, Selasa, (3/6/25). Ia mengatakan bahwa kalau kasus tersebut masih dalam tahap lidik sehingga pemanggilan Anggota DPRD Provinsi NTT masih sebatas untuk dimintai keterangan. “Betul tapi bukan pemanggilan, Masih lidik jadi istilahnya bukan pemanggilan tapi undangan permintaan keterangan saja,”ujarnya.
Anggota DPRD NTT Debora Lende ketika dihubungi terkait pemeriksaan dirinya oleh Kejari Sumba Barat, Ia mengklarifikasi beberapa hal yakni terkait beberapa tuduhan yang dimuat oleh beberapa media online.
“Tuduhan bahwa saya sekretaris bahkan bendahara Yayasan adalah fitnah, hal ini bisa dibuktikan di akte notaris Yayasan yang telah ditunjukan oleh pengurus Yayasan pada saat dimintai keterangan minggu lalu, saat saya dimintai keterangan saya dengan tegas membantah narasi yang mengasumsikan bahwa saya berperan aktif dalam melaksakan operasional Yayasan apalagi sampai mengontrol Dapodik dan Arkas. Saya belum pernah liat bentuknya seperti apa, apalagi saya jadi otak mengoperasikannya.
Itu bukan wewenang saya.” Ungkap Debora Lende. Debora Lende juga menyampaikan alasan atas sikapnya yang selama ini terkesan pasif dan tidak responsif seperti yang diberitakan berita online.
“Sejujurnya saya selama ini memilih diam karena saya menghargai proses hukum yang sedang dijalankan. Saya sadar bahwa sebagai seseorang yang dipercaya masyarakat untuk mewakili suara mereka ini menambah atensi dan kebencian publik terhadap saya namun saya percayakan kepada APH agar bisa berproses terlebih dahulu.
Namun saya juga punya hak jawab sebagai warga negara Indonesia yang pada kesempatan saya gunakan untuk meluruskan pemberitaan yang selama ini beredar di publik agar jelas duduk perkaranya seperti apa.” jelasnya
sumber: DelikNTT.Com