Kenalan Di FB, Ngamar Di Hotel Kupang, Guru Di NTT Hamil, Pacar Kabur

Kenalan Di FB, Ngamar Di Hotel Kupang, Guru Di NTT Hamil, Pacar Kabur

 



Oknum anggota DPRD salah satu kabupaten di Provinsi NTT diketahui menghamili M, seorang guru di salah daerah di NTT. Awalnya, ia mengakui tak punya istri saat berkenalan dengan M.

Berawal dari kenalan melalui media sosial, oknum dewan itu kemudian mencari waktu untuk bertemu M di Kupang. Sebanyak dua kali keduanya bertemu di Kupang.



Singkat cerita, M yang berdomisili di luar Kota Kupang kemudian datang menemui oknum dewan itu karena merasa yakin dengan janji dan pengakuannya belum mempunyai istri.

Keduanya kemudian bersepakat bertemu di Kota Kupang. M awalnya ragu takut hamil, tapi oknum dewan itu meyakinkan kalau dia tidak punya istri bahkan mengaku mandul.

"Saya percaya dengan dia karena dia bilang belum punya istri. Lagian kita semua sudah dewasa jadi saya ikut saja pas dia ajak. Nah, ternyata setelah saya hamil dan kontak dia mulai menghindar," kata M kepada victorynews.id.



M mengatakan, setelah mengetahui ia hamil, oknum dewan itu merasa senang karena ternyata dia tidak mandul. Namun, setelah itu mulai hilang kontak dan mulai merasakan jika ia ditipu.


Surat pengaduan oknum guru kepada Ketua DPD partai dari oknum dewan di Kupang pada 16 Januari 2025. (Dok M)





"Terakhir itu dia kontak bilang mau ke Kalimantan kerja di sana, jadi sempat minta uang di saya Rp 200.000, tapi saya hanya transfer Rp 100.000 karena saya tidak ada uang," katanya.

Namun, ia terus berupaya mencari tahu keberadaan oknum dewan itu karena sudah tidak bisa dihubungi sebab nomor telepon telah diblokir.

Belakangan ia mendapati informasi jika ia sudah mempunyai istri dan anak. Ia merasa ditipu oleh oknum dewan itu.

Akhirnya ia membuat surat pengaduan pada tanggal 16 Januari 2025 ke partai dari yang bersangkutan di Kupang. Bahkan M sendiri sudah mendatangi langsung sekretariat partai itu.

"Surat saya sudah kirim ke DPD di Kupang dan Ketua DPRD juga. Info terakhir surat sudah terima, tapi sampai sekarang saya belum dapat kepastian," katanya




M mengatakan, ia masih memiliki niat baik agar oknum dewan itu bertanggung jawab sesuai dengan keinginannya terkait biaya persalinan dan biaya -biaya lainnya yang sudah disepakati.

"Saya sudah minta biaya semua itu Rp 25 juta untuk biaya persalinan dan lain-lain karena saya sudah tidak mengajar lagi. Saya malu dengan keluarga dan tetangga di kampung," kata M.



Tunggu Itikad Baik

Dia mengatakan, ia belum membeberkan nama oknum dewan itu dan nama parpol karena masih menunggu itikad baik dari yang bersangkutan.

Awalnya ia mengaku sebagai pejabat kepada M tapi bukan sebagai anggota dewan di kabupaten.




Dengan usia kehamilan tujuh bulan ia rela datang ke Kupang untuk bertemu pimpinan partai, tapi tidak berhasil meskipun sudah ke sekretariat.



"Saya masih bersabar, tapi pas waktunya saya sebutkan nama dia dan nama parpol yang sampai sekarang tidak respons. Saya sudah datang langsung ke sekretariat di Kupang sebelum paskah ini," katanya.

M mengungkapkan, ia akan terus mengejar oknum dewan untuk bertanggung jawab meskipun sudah punya istri. Ia mengaku, kini tidak mengajar lagi dan hidup dari hutang.

"Saya tidak rela dia mau bebas begitu saja. Sampai kapanpun saya pasti akan kejar dia, meskipun saya harus ke kampungnya nanti," ungkapnya.

Sementara itu, oknum dewan yang dikonfirmasi victorynews.id terkait pengaduan dan permintaan tanggung jawab dari M berjanji akan memberikan jawaban, tapi hingga kini belum merespons

"Maaf saya belum sampaikan ke bapak, saya lihat waktu tepat baru saya sampaikan," tulisnya via pesan WhatsApp beberapa pada 31 Maret 2025 lalu.

Hingga kini ia sama sekali tidak merespons lagi konfirmasi victorynews.id, meskipun melanjutkan pesan WhatsApp dari M.

Begitupun dengan beberapa pengurus partai yang dikonfirmasi victorynews.id, termasuk sang ketua DPD yang dihubungi melalui stafnya, sama sekali tidak merespons untuk dikonfirmasi. sumber: Victorynews.id