Akhirnya Polisi Di NTT Yang Masukan Jari Ke Vagina Korban Pemerkosaan Ditangkap

Akui Perbuatan dan Ditahan

Kapolres SBD, Harianto Rantesalu yang saat itu didampingi Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol Jeffris Fanggidae, Kasie Humas dan Kasie Propam Polres Sumba Barat Daya, mengatakan, berdasarkan hasil investigasi dan hasil pemeriksaan, Aipda PS telah mengakui perbuatannya sehingga kasus ini dinaikan ketingkat penyidikan untuk penanganan Kode Etiknya.

Untuk itu Aipda PS ditahan di Mapolres Sumba Barat Daya selama 30 hari ke depan

Awal Kasus

Korban kekerasan seksual di Sumba barat Daya NTT bagai ungkapan 'sudah jatuh tertimpa tangga pula'. Bagaimana tidak, ia jadi korban pemerkosaan, lapor polisi, malah dilecehkan lagi di kantor polisi oleh oknum polisi yang memeriksanya. 

Oknum polisi berinisial PS di Sumba Barat Daya NTT diduga lakukan kekerasan seksual terhadap seorang wanita berisnisial MML yang adalah korban kekerasan seksual yang sedang diperiksa atau diambil keterangan di kantor polisi. 

Ditelanjangi dan Dicolek colek di Vagina

Awalnya korban laporkan kekerasan seksual yang dialaminya. Sebab ia diperkosa oleh seorang pria. kemudian korban dijemput oleh polisi dari rumah korban untuk diperiksa di salah satu polsek. 

Ketika korban diambil keterangan alias diperiksa di di-BAP oleh Ajun Inspektur Satu (AIPTU) PS di salah satu ruangan, malah oknum penyidik yang bersangkutan suruh korban telanjang di depannya lalu korek-korek vagina korban. 

Setelah melakukan aksinya, oknum yang bersangkutan disuruh jangan cerita ke orang lain.

Korban Cerita

Akhirnya korban cerita ke keluarganya tentang kekerasan seksual yang dialaminya di ruangan penyidik yang pada saat itu sepi dan hanya ada korban dan oknum penyidik yang bersangkutan.

Info itu sudah sampai ditelinga Kapolres dan ia menyarankan agar keluarga laporkan kejadian itu ke Propam.

Kalau terbukti terlibat, oknum penyidik yang besangkutan akan dihukum berat. sumber: timesntt.com